BOS Tak Kunjung Cair, Sekolah “Ngutang”
TANJUNG KEMUNING - Anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD, SMP dan SMA/K se-Kabupaten Kaur tak kunjung cair. Akibatnya, mayoritas sekolah terpaksa ngutang untuk memenuhi kebutuhan proses belajar mengajar di sekolahnya. Khususnya, memenuhi kebutuhan alat tulis dan perlengkapan administrasi sekolah. Selain itu, memenuhi kebutuhan biaya pendidikan bagi peserta didik. Sekolah sulit mengembangkan kualitas pendidikan bagi siswa jika tidak ditopang anggaran yang maksimal. Oleh sebabnya, sekolah mencari alternatif biaya talangan guna memenuhi biaya operasional sekolah. "Ngutang adalah solusi dalam memenuhi kebutuhan operasional sekolah. Baik itu, kegiatan belajar maupun kelengkapan pendukung. Termasuk membayar tagihan rekening listrik. Bahkan, ada beberapa sekolah yang memiliki beban tagihan jaringan wifi internet sekolah," papar kepala SMPN 6 Kaur, Gusti Arsyah, S. Pd, Kamis (12/11). Hampir semua sekolah mengeluhkan lambannya pencairan anggaran dana BOS untuk keperluan pendidikan, sambung Gusti Arsah. Lanjutnya, pendidikan tanpa biaya sama saja dengan omong kosong. Tidak ada sekolah yang mampu menjalankan proses belajar mengajar secara gratis tanpa ada biaya apapun. Oleh karenanya, diharapkan kepada pemerintah pusat dapat memperlancar pencairan. Meskipun, dilakukan triwulan tidak menjadi masalah yang penting konsisten dan berkelanjutan. Sudah hampir enam bulan terakhir ini belum ada pencairan dana BOS. Minimnya ketersediaan anggaran sekolah ini membuat dunia pendidikan mengalami penurunan prestasi. "Biaya operasional sekolah sangat dibutuhkan untuk menunjang target mutu pendisikan. Sekolah bukan hanya sebatas kewajiban bagi generasi muda, namun lebih diutamakan memberikan ilmu pengetahuan yang baik sebagai bekal masa depan pelajar," ungkap Gusti Arsyah.(xst)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: